Sabtu, 17 September 2011

Cara Menghilangkan Sifat Protektif Mertua


Rasa protektif mertua kepada suami anda memang menjengkelkan, bahkan membuat anda merasa tidak mampu berbuat apa-apa sebagai seorang ibu.

Tetapi, hal ini bukan sepenuhnya kesalahan anda. Sebagai suami sekaligus anak kandung mertua, memang rasa ketergantungan terhadap orangtua yang terpupuk sekian lama tidak mudah dihilangkan.

Oleh sebab itu, tegaskan kepada suami bahwa anak dan istri adalah prioritas utamanya walau bukan berarti ia mengacuhkan ibu kandungnya. Ibu kandung tetaplah ibu kandung. Namun jangan berlebihan.

Katakan bahwa sekarang ia telah memiliki keluarga yang harus diurusnya. Misalnya suami tetap mengutamakan kepentingan ibu kandungnya dahulu daripada anda. Sebagai istri anda wajib menegurnya. Tetapi bukan berarti segera menyalahkan mertua.

Hidup akan semakin mudah jika dari awal suami anda telah menetapkan batasan-batasan yang tegas antara ia dan ibu kandungnya. Misalnya, tidak membiasakan ibu kandungnya untuk mengurus segala keperluannya atau meminta ibu kandungnya untuk mengatur keuangannya.

Jika kelakuan ibu mertua sudah terlalu jauh, misalnya sudah terlalu ikut campur urusan rumah tangga anda, maka saatnya anda minta suami untuk menegur ibu kandungnya. Tentu saja bicarakan hal ini berdua secara pribadi terlebih dahulu, agar tidak menimbulkan rasa tersingung, baik pada suami maupun orangtua anda.

Jika anaknya sendiri yang menyampaikannya tentu mertua akan cepat memaafkan dan melupakannya. Lain halnya jika anda yang mengatakannya sendiri kepada ibu mertua. Kemungkinan hubungan anda dengan dia akan semakin berjarak.

Jika kemudian terjadi pertengkaran antara ibu mertua dan anda, beri pengertian kepada suami pun jelaskan pokok permasalahan, sehingga suami mampu menjadi menjadi penengah yang adil.

Ingatkan juga suami untuk senantiasa memperhatikan ibu kandungnya walaupun anda dan anak adalah prioritas utamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar