Sabtu, 08 Oktober 2011

Cara Mandirikan Si Buah Hati


Dunia anak-anak memang dunia yang sangat menyenangkan, namun kita tidak boleh begitu saja memberikan pendidikan kepada anak sesuai selera kita, banyak yang harus kita perhatikan antara lain melatih anak agar mandiri dalam kehidupannya ketika masih kecil ataupun dewasa nantinya.

Berilah mereka kesempatan untuk memilih. Karena, anak yang terbiasa berhadapan dengan situasi yang sudah ditentukan oleh orang lain, akan malas membuat pilihannya sendiri. Sebaliknya bila ia terbiasa dihadapkan pada beberapa pilihan, ia akan terlatih mengambil keputusan sendiri bagi dirinya.

Hargailah usaha merekal, hargailah sekecil apapun usaha yang diperlihatkan anak untuk mengatasi sendiri kesulitan yang ia hadapi ini akan mendorongnya untuk melakukan sendiri hal-hal kecil.

Biarkan anak berkembang dalam dunianya, hindari banyak bertanya. Anak yg baru kembali dari sekolah misalnya, akan kesal bila diajukan rentetan pertanyaan seperti, belajar apa saja di sekolah?, Kenapa seragamnya kotor?, Pasti kamu berkelahi lagi di sekolah?, dan lainnya.

Sebaliknya, anak akan senang dan merasa diterima apabila disambut dengan kalimat pendek, "hallo anak ibu sudah pulang sekolah!” Sehingga kalaupun ada hal-hal yang ingin ia ceritakan, dengan sendirinya anak akan menceritakan pada orang tua, tanpa harus di dorong-dorong.

Meskipun salah satu tugas orang tua adalah memberi informasi serta pengetahuan yang benar kepada anak, namun sebaiknya orang tua tidak langsung menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Sebaliknya, berikan kesempatan padanya untuk menjawab pertanyaan tesebut, dan tugas anda adalah untuk mengkoreksinya apabila salah menjawab atau memberi penghargaan kalau ia benar.

Selalu ingat untuk mendorong anak melihat alternatif. Dengan demikian anak tidak akan hanya tergantung pada orang tua, yang bukan tidak mungkin kelak justru akan menyulitkan dirinya sendiri.

Misalnya ketika si anak datang pada orang dan mengeluh bahwa sepedanya mengeluarkan bunyi bila dikendarai. Anda dapat memberi jawaban "Coba, Ya, Nanti kita periksa ke bengkel sepeda.” Rangsang ia untuk bersikap analitik.

Sementara itu, jangan patahkan semangatnya. Apabila anak sudah mau memperlihatkan keinginan untuk mandini, dorong dia untuk terus melakukannya. Jangan sekali-kali anda membuatnya kehilangan motivasi mengenai sesuatu yang ingin dicapainya, dan menyatakan mimpinya mustahil tercapai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar