Sabtu, 08 Oktober 2011

Fighting is Art


Pasangan yang paling harmonis sekalipun pasti pernah bertengkar. Karena tidak mungkin menghindari kesalahpahaman atau perbedaan jika dua orang, yang berasal dari latar belakang yang berbeda, hidup di bawah satu atap dan bertemu hampir setiap hari. 

Bentuk Komunikasi. Bertengkar bisa dianggap sebagai komunikasi, dalam bentuk yang "keras". Pertengkaran antar individu biasanya terjadi karena adanya perbedaan pendapat, ketidakpuasan atau keadaan emosional salah satu atau kedua pihak. Jadi, bisa dikatakan pertengkaran merupakan salah satu cara manusia untuk mengekspresikan keinginan, kebutuhan, perasaan atau pikirannya, yang berlangsung dalam "suhu tinggi".

Yang membedakan pertengkaran dengan komunikasi "normal" adalah tingkat stres, intensitas, serta caranya. Menurut Brent Atkinson dalam buku The Emotional lmperative yang ditulisnya, pertengkaran merupakan salah satu petunjuk adanya pola komunikasi yang kurang terpelihara dalam pasangan, sehingga emosi-emosi negatif akibat menumpuknya masalah-masalah terdahulu meletup dalam waktu singkat, seperti bom.

Manfaat Bertengkar. Walaupun bukan bentuk komunikasi yang ideal, pertengkaran yang "dikelola" dengan baik bukannya tanpa manfaat. Dengan bertengkar, masing-masing pihak bisa makin memahami pasangannya lebih baik. Saat bertengkar itu, yang biasanya disertai rasa marah yang menghasilkan energi psikis yang kuat. Hal-hal yang dalam keadaan biasa tidak akan terucap, bisa jadi terungkap. Selama masing-masing pihak dapat mengontrol diri untuk tidak melakukan hal-hal di luar batas, seperti memukul, pertengkaran bisa melatih kesabaran dan menguji kejernihan pikiran anda atau pasangan dalam keadaan "panas".

Selain itu, pertengkaran juga bisa menambah kemesraan. Dalam keadaan tegang tubuh menghasilkan adrenalin, yang merupakan hormon yang diproduksi tubuh dalam keadaan "bahaya" atau stres. Adrenalin ini memiliki efek samping yang menyenangkan, yaitu meningkatnya gairah seks. Karena itu tidak heran jika hubungan intim yang dilakukan setelah bertengkar biasanya terasa lebih hidup dan menggairahkan.

Bertengkar dengan "Benar". Agar pertengkaran anda bisa menghasilkan manfaat, maka dibutuhkan kejelasan pesan, cara penyampaian yang benar dan kemampuan penerima pesan untuk memahami isi pesan yang disampaikan. Karena itu, sangatlah penting menjaga kejernihan pikiran ketika bertengkar dengan pasangan. Ada beberapa 'etika' bertengkar, simak berikut ini. 

Jaga suara sepelan mungkin. Tak perlu berteriak-teriak untuk menyampaikan apa keinginan anda, apalagi jika ada anak-anak yang mungkin akan mendengar pertengkaran anda. 

Jangan bicara terlalu cepat. Kata-kata yang diucapkan secara hampir bersamaan tak mungkin bisa dicerna dengan baik oleh pasangan anda.

Jangan menggunakan kata-kata yang bisa membuat pasangan sakit hati. Pasangan anda akan lebih teringat dengan kata-kata yang menyakitinya, sehingga pesan yang ingin anda sampaikan bisa tak tertangkap.

Katakan dengan gamblang apa masalah anda saat itu. Jangan melantur membicarakan masalah yang tak relevan atau sudah lama berlalu.

Jangan hanya membicarakan kesalahan pasangan anda saja, tapi juga apa yang anda inginkan sehingga ia bisa memperbaiki dirinya.

Terakhir, jangan terlalu sering bertengkar. Selain menghindari membuat pasangan jadi "kebal", masalah akan lebih mudah diatasi jika dibicarakan dalam suasana yang santai. Jadi, pertengkaran akan membuat hubungan anda dan pasangan semakin harmonis jika dilakukan dengan tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar