Jumat, 19 Agustus 2011

Apa Sebenarnya Autisme Itu?


Banyak pertanyaan merebak seputar autisme, pun termasuk pertanyaan mendasar apa saja gejala autisme? Karena banyak orangtua yang belum mengetahui panyakit otak tersebut, bahkan tak sedikit pula yang salah mengartikan perilaku hiperaktif dengan autisme.

Gangguan autisme merupakan suatu jenis gangguan perkembangan pervasif pada anak. Untuk menegakkan diagnosa gangguan autisme ini tidaklah memerlukan suatu pemeriksaan yang canggih-canggih seperti MRI, brain mapping atau CT scan, kecuali ada indikasi lain yang bermakna.

Oleh karena akhir-akhir ini gangguan autisme sering dikaitkan dengan keracunan logam berat dan pertumbuhan jamur yang pesat di usus, maka beberapa pemeriksaan yang berkaitan dengan hal tersebut sering dilakukan (dengan catatan sesuai indikasi yang berlaku).


Untuk menegakkan diagnosis gangguan autisme biasanya didasarkan dari gejala gejala klinis yang tampak dan jelas menunjukkan pola penyimpangan dari perkembangan normal anak seusianya. Kriteria yang digunakan pada saat ini adalah dari pedoman kriteria diagnosis berdasarkan DSM-IV (Diagnostic & Statistic Manual of Mental Disorder IV) atau ICD-10 (International Classification of Disease 10).

Sedikit kriteria diagnostik gangguan autisme berdasarkan DSM IV, untuk memastikan bahwa anak Anda autis atau bukan, perhatikan beberapa gejala yang dapat dipelajari.

Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal balik. Termasuk gejala, tidak mampu menjalin interaksi sosial yang cukup memadai, kontak mata sangat kurang, ekspresi muka kurang hidup, serta gerak-gerik yang kurang tertuju.

Gejala lain yang termasuk interaksi sosial, jika anak tidak bisa bermain dengan teman sebaya (sesuai dengan usia anak), sehingga tidak dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain, akibat kurangnya hubungan sosial dan emosional yang timbal balik.

Gangguan kualitatif dalam bidang komunikasi, seperti bicara terlambat atau bahkan sama sekali tidak berkembang (tak ada usaha untuk mengimbangi komunikasi dengan cara lain tanpa bicara), bila bisa bicara, bicaranya tidak dipakai untuk komunikasi, sering menggunakan bahasa yang aneh dan diulang-ulang, serta cara bermain kurang variatif, kurang imajinatif dan kurang bisa meniru.

Ada suatu pola yang dipertahankan dan diulang-ulang dalam perilaku, minat dan kegiatan. Misalnya mempertahankan satu minat atau lebih, dengan cara yang sangat khas dan berlebih-lebihan, terpaku pada satu kegiatan ritualistik atau rutinitas yang tak ada gunanya. Serta ada gerakan-gerakan yang aneh yang khas dan diulang-ulang dan seringkali sangat terpukau pada bagian-bagian benda.

Gejala-gejala di atas timbul sebelum usia 3 tahun dan adanya keterlambatan atau gangguan dalam bidang interaksi sosial, yaitu hubungan mereka dengan lingkungan (termasuk bermain dengan teman sebaya atau tetangga). Cara bicara atau berbahasa, bagaimana mereka mencoba berkomunikasi dengan orang lain. Dan cara bermain baik simbolik atau imajinatif, dengan terlalu sibuk dalam dunia mereka pribadi, sehingga acuh terhadap kehadiran orang lain.

Tidak disebabkan oleh sindroma RCH atau gangguan disintegrasi masa kanak. Dengan mempelajari gejala-gejala tersebut di atas maka orang tua dapat menduga serta memperkirakan sendiri apakah anak Anda termasuk anak dengan autisme atau bukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar