Kamis, 18 Agustus 2011

Mitos Tentang Ketombe


Hadirnya ketombe di bagian rambut, tentu menimbulkan problem bagi penampilan siapa saja. Lucunya, ketombe sekaligus menciptakan mitos yang salah. Dr Rodney Sinclair, pimpinan ”the Australian Hair and Wool Research Society” yang juga dosen senior dermatologis di Universitas Melbourne, berikut ini menjelaskan tentang 10 mitos ketombe :



Mitos pertama: ketombe menular.
SALAH. Ketombe bukanlah suatu penyakit ataupun virus. Anda tidak dapat tertular ketombe dengan saling bertukar atau meminjam sisir dan bantal. Serpihan yang tampak pada rambut adalah selkulit mati yang dihasilkan oleh jamur Mallassezia.

Mitos kedua: ketombe bisa disembuhkan.
SALAH. Sampai saat ini belum ada penelitian ilmiah yang dapat menemukan obat penyembuh ketombe. Obat-obatan yang ada hanya berfungsi membantu para penderita ketombe mengatasi efek sampingnya, yaitu dengan mengontrol jamur Mallassezia penyebab ketombe. Shampo anti ketombe yang mengandung formula smart Zinc Pyrithione (smart ZPT) terbukti mampu menghilangkan efek samping yang tampak sampai dengan 100% (kulit kepala kering, gatal, dan serpihan ketombe).

Mitos ketiga: ketombe disebabkan oleh kulit kepala yang kering.
SALAH. justeru sebaliknya, karena kulit kepala yang kering disebabkan oleh ketombe. Penyebab ketombe adalah Mallassezia, yaitu jamur mikroskopis pada kulit kepala. Jamur ini hidup dari minyak alami kulit, yang menyebabkan iritasi pada kulit kepala, dan meningkatkan pengelupasan sel kulit tua, sehingga menyebabkan kulit kepala kering, ketombe, dan gatal.

Mitos keempat: stres menyebabkan ketombe.
SALAH. Stres mungkin bisa memperbanyak produksi ketombe, karena stres mempengaruhi kemampuan tubuh kita melawan ketombe. Dan kepala berketombe bisa menyebabkan orangnya stress dan tidak PD.

Mitos kelima: ketombe timbul karena kulit kepala tidak bersih.
SALAH. Walaupun kulit kepala yang kotor bisa memperbanyak produksi ketombe, tetapi itu tidak menyebabkan terjadinya ketombe. Oleh karena itu, meskipun penderita ketombe rajin berkeramas dengan shampo anti ketombe, bukan berarti bisa menyembuhkan ketombe.

Mitos keenam: ketombe sering disebabkan oleh beragam faktor seperti sirkulasi darah yang kurang lancar, kurangnya stimulasi syaraf, dan gangguan kelenjar.                                                  SALAH. KetoMbe tidak disebabkan oleh ketiga hal itu, tetapi disebabkan oleh jamur Mallassezia yang hidup dari sebum pada kulit kepala. Perubahan hormon pada masa puber menstimulasi kelenjar sebaceous untuk menghasilkan sebum. Karena itu, ketombe akan mulai muncul pada awal masa puber.

Mitos ketujuh: rambut berminyak menyebabkan ketombe.
SALAH. Meskipun penderita ketombe kebanyakan memiliki rambut berminyak, tetapi bukan berarti semua mereka pasti berketombe. Karena ketombe tidak disebabkan oleh minyak atau sebum (minyak alami kulit kepala).

Mitos kedelapan: cara tepat mengatasi ketombe diantaranya dengan pemakaian teratur shampo lembut, pengurutan kulit kepala secara teratur, pemakaian lotion antiseptik setiap hari,dan pemakaian ramuan untuk kulit kepala.
Cara yang paling tepat adalah dengan mengatasi penyebabnya. Keramas setiap hari dengan shampo anti ketombe yang mengandung formula smart Zinc Pyrithione (smart ZPT) akan dengan efektif mengatasi penyebab ketombe dan menghilangkan efek samping dari ketombe.

Mitos kesembilan: ketombe hanya bisa diatasi oleh dokter.
Pada beberapa kasus yang sangat jarang atau pada penderita ketombe yang sangat parah, konsumen direkomendasikan untuk berobat kedokter. Tetapi pada umumnya ketombe dapat diatasi dengan pemakaian shampo anti ketombe.

Mitos kesepuluh: shampo anti ketombe sangat keras dan dapat merusak rambut.
Saat ini shampo anti ketombe yang tepat dan bermutu baik, bukan saja mengatasi efek samping dari ketombe, tetapi juga membuat rambut terasa bersih, lembut, dan mudah diatur. Shampo anti ketombe yang telah diuji coba, memang dirancang untuk digunakan setiap hari. Formula yang mengandung 1% ZPT sangat efektif sekaligus lembut untuk pemakaian teratur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar