Kamis, 18 Agustus 2011

Waspadai ..... Jika Buah Hati Anda Mempunyai Kebiasaan Buruk

Berikut ini adalah beberapa kebiasaan buruk yang sering kita dapati pada buah hati kita.

- Gagap

Apa yang dapat memicu anak menjadi gagap?

1. Kesulitan menemukan kata. Anak balita masih dalam tahap belajar untuk mengembangkan kata.  Sehingga mereka  kebingungan menemukan kata atau kalimat yang tepat untuk mengekspesikan perasaannya pada saat marah, senang dan sedih.

2. Tekanan dari orang tua dan lingkungan. Perhatian yang berlebihan dari orang tua dan lingkungan karena cara bicara si anak yang gagap akan membuatnya semakin gugup dan kesulitan untuk keluar dari kebiasaan buruknya.

3. Hukuman yang terlalu keras. Jika anak sering sekali dimarahi biasanya akan memudahkan mengalami kebiasaan ini.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menangani anak yang gagap dalam berbicara:

1. Hindari kekesalan dan kekhawatiran. Bantu anak saat ia mencari kalimat yang tepat, jangan kesal dan memarahinya.

2. Merespon maksudnya, bukan bicaranya. Tunggulah anak anda selesai bicara saat mengungkapkan sesuatu. Kemudian berikan tanggapan atas apa yang ia ceritakan, bukan tentang cara bicaranya.

3. Posisi sejajar. Saat bicara dengan anak, biasakan dalam posisi sejajar, mata saling berhadapan, yang dapat dilakukan dengan cara jongkok atau berlutut. Hal ini memudahkan anak untuk bicara pada anda. Berikan perhatian pada apa yg ia utarakan.

4. Lambat dan tenang. Ajaklah anak untuk berbicara lambat dan tenang untuk mengatasi kebiasaan gagapnya.

5. Suasana yang nyaman. Ciptakan suasana yang nyaman dimanapun ia berada.

6. Menjaga anak dari ejekan. Hindari untuk mengejek, memarahi dan memberikan julukan tertentu yang menunjukan kebiasaan ini atau membiarkan orang lain atau temannya menertawakannya.

7. Jauhkan anak dari kondisi stress.

- TIK

Tik yaitu gerakan otot-tot yang timbul berulang ulang kali, cepat, spontan dan tidak bertujuan. Misalnya mengedipkan mata saat berbicara, atau mengangkat bahu sebelah. Kebiasaan ini terkadang menimbulkan kelucuan, tapi jika anak anda melakukannya ia tidak memiliki tujuan dan menghendaki melakukannya.

Kenapa sih ada perilaku tersebut?

1. Adanya gangguan  emosi. Rasa kurang bahagia dan nyaman biasanya memicu prilaku tersebut.
  
2. Tekanan dari orang tua dan lingkungan.
  
3. Bentuk dari sikapnya yang awalnya spontan lama kelamaan menjadi kebiasaan.

Gimana sih cara mengatasinya?

1. Hilangkan gangguan emosi yang ada dalam diri anak. Cari tahu penyebab rasa tidak nyamannya dan atasi segera.
  
2. Berikan perhatian dan kasih sayang, perasaan dicintai akan menjauhi anak dari perilaku TIK.
  
3. Jika orang tua memiliki perilaku atas gerakan gerakan khusus, anak juga cenderung melanjutkan kebiasaan ini.

Walau tidak mengganggu orang lain, lebih baik kebiasaan ini dihilangkan dengan memberikan perasaan nyaman pada anak.

- Menggigit Kuku, Pencil, Baju

Pasti anda pernah melihat anak anak dengan kebiasaan tersebut, bahkan juga orang dewasa  yang melakukannya.

Apa sih penyebabnya?

1. Adanya perasaan tegang sehingga anak melakukan kebiasaan buruk ini untuk mengalihkan perasaan tersebut.
  
2. Mencontoh orang lain. Ingat, anak anak adalah peniru nomer satu. Jika ada orang yang melakukan demikian, ia akan ikut melakukannya, terutama orang orang dewasa di lingkungannya.
  
3. Adanya kepuasan yang ia peroleh. Anak yang tidak terpenuhi masa oralnya biasanya cenderung mudah memiliki perilaku tersebut.

Bagaimana cara untuk menghindari anak dari perilaku tersebut?

1. Biasakan pola hidup bersih. Tanamkan pada anak tentang makna kebersihan dengan membersihkan kuku mereka. Selalu potong kuku dengan rapi sehingga anak tidak memotongnya dengan cara menggigit.
  
2. Alihkan perhatiannya dengan memberikan aktivitas pada tangan, misalnya dengan melukis, berikan permainan yang membuat tangannya menjadi sibuk.
  
3. Memberikan kenyamanan dan keterbukaan. Dengan begitu anak akan menjadi terbuka dan tidak berlindung dari masalahnya dengan menggigit gigit jari dan kukunya.

- Curang

Bayangkan apa yang terjadi jika generasi kedepan adalah generasi curang?! Wah, jangan sampai hal itu terjadi ya mom’s.

Kenapa sih anak memiliki kebiasaan curang?

1. Belum pahamnya mereka tentang aturan permainan, anak yang biasa selalu dipenuhi keinginannya oleh orang tua secara berlebihan, ia akan cenderung bersikap curang saat berinteraksi di luar lingkungannya untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.
  
2. Tekanan dari orang tua dan lingkungan. Keinginan orang tua untuk melihat anak selalu menjadi yang terbaik akan membuat anak untuk melakukan apa saja untuk mendapatkan keinginannya salah satunya dengan bersikap curang.
  
3. Takut gagal, alasan ini lah salah satu hal mengapa anak bersikap curang.

Bagaimana untuk mengatasinya?

1. Temani anak disetiap permainan, jika anak anda berbuat curang, beritahu dengan bijak, bahwa apa yang dilakukannya adalah salah.

2. Menanamkan prinsip prinsip moral dan agama.

3. Berikan cinta tanpa syarat pada anak

4. Bangkitkan rasa percaya diri anak, dengan memberikan kepercayaan pada anak bahwa apapun yang dilakukannya dengan usaha terbaik walau hasilnya tidak seperti yang ia harapkan, dirinya adalah anak yang hebat.

- Malas

Malas berbeda dengan anak lamban. Anak yang lamban masih memiliki keinginan untuk melakukannya walaupun berlangsung lama. Tapi anak malas cenderung tidak ingin melakukan apapun dan tidak me?miliki kemauan.

Kenapa anak bisa menjadi malas?

a. Timbulnya kebosanan dalam diri si anak

b. Menemui kesulitan dalam proses belajarnya

c. Pengetahuan dan pengalaman yang terbatas

d. Faktor fisik, seperti lapar dan mengantuk juga sering sakit sakitan

e. Aturan yang tidak jelas dan tidak konsisten.

Bagaimana cara mengatasinya?

1. Ciptakan variasi permainan di rumah dan di lingkungannya untuk menghindari kebosanan.
   
2. Berikan penjelasan dan aturan dengan cara yang menyenangkan. Hindari kata kata ‘jangan’ yang terlalu banyak.
 
3. Menyiapkan fisik anak dengan memberikannya makanan bergizi sehingga tidak mudah merasa lelah dan sakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar