Minggu, 21 Agustus 2011

Mengatur Keuangan dalam Keluarga


Mengatur keuangan dengan pasangan dipengaruhi oleh bagaimana konsep tentang hal itu. Namun, bisa juga terjadi masalah yang ada bukan semata-mata menyangkut keuangan, melainkan ada penyebab lain atau masalah yang lebih dalam lagi.

Pada prinsipnya, keuangan dari suami dan isteri adalah milik bersama dan dipakai untuk kepentingan bersama dalam keluarga. Tidak ada lagi yang namanya “ini uangku”, “itu uangmu”.

Sedangkan mengenai pengaturan detailnya setiap keluarga tentunya berbeda-beda. Ada yang sengaja mempunyai rekening di bank atas nama bersama, jadi kalau ada pengambilan uang maka baik suami dan isteri akan tahu. Atau dalam dua rekening yang berbeda, tetapi setiap transaksi selalu diketahui suami-isteri. Atau ada yang menyimpannya dalam 1 kotak tabungan, dan di situ juga disediakan buku catatan keluar-masuk uang. Sedangkan untuk pengeluaran yang cukup besar atau yang non-rutin baru dilakukan jika sudah ada kesepakatan suami-isteri. 

Jadi, jika suami hanya mau mengeluarkan uang untuk anak saja dan tidak peduli yang lain, tampaknya ia belum sepenuhnya menjalankan fungsinya sebagai keluarga untuk saling berbagi terhadap apapun tanpa terkecuali.

Ada kalanya sikap seorang suami yang menolak untuk terbuka dalam  keuangan dan sangat membatasinya ada beberapa penyebab :

Pertama : ia merasa malu dan minder karena penghasilannya tidak sebesar istrinya. Jadi ia tidak berani terus terang bahwa penghasilannya tidak cukup untuk keperluan keluarga.

Kedua : ia ingin mengontrol keluarganya. Hal ini dilakukan sebagai usahanya untuk menunjukkan ‘power’ atau kekuasaan (hal ini seringkali dilakukan tanpa disadari karena dorongan bawah sadarnya). Biasanya sikap ini diambil orang-orang yang mempunyai penghargaan yang rendah terhadap diri sendiri.

Ketiga : karena sikap istri yang secara langsung atau tidak langsung dirasakannya terlalu menuntut sedangkan ia sendiri belum mampu. Atau sikap isteri yang dirasakan meremehkan atau tidak percaya padanya.

Jadi, cari tahu dan dekati suami anda, jangan-jangan memang ia memiliki salah satu kecenderungan umum tersebut, dan bukannya kikir dalam memberikan uangnya kepada anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar